Octopus App: Solusi Pengelolaan Sampah Plastik
Sampah plastik adalah ancaman paling besar bagi lingkungan di Indonesia, apalagi dengan sedikitnya kesadaran tentang pembuangan sampah sembarangan atau dengan sengaja di wilayah perairan yang kritis seperti sungai, atau kali. Tanpa adanya manajmen sampah yang benar yang akan terjadi adalah bencana lingkungan. Oleh karena itu aplikasi Octopus yang bertujuan untuk mengajak masyarakat mengumpulkan sampah dan memberi mereka uang untuk plastic yang mereka kumpulkan dibuat. DI Festival F8 di Makassar Hamish Daud, pendiri Indonesian Ocean Pride berharap aplikasi ini bisa menghubungkan konsumen yang sudah mengumpulkan sampah plastic mereka dengan scavenger yang kemudian membawa sampah tersebut ke pengusaha plastic atau bank sampah menutup rantai daur ulang yang selama ini putus. Sampah yang dikumpulkan akan dikonversikan menjadu poin yang bisa ditukar menjadi uang tunai melalui proses tarik tunai di dalam aplikasi Octopus dan juga vocher menarik seperti voucher ngopi di coffee shop yang bekerja sama dengan Octopus.
“Diharapkan dengan konsep membawa sampah ini, pengunjung bisa memulai untuk memilah sendiri sampah non-organik mereka, sebuah gerakan sederhana yang bisa dimulai dari rumah, kost-an, ataupun kantor untuk membantu pemulung maupun satgas dalam mengumpulkan sampah,” Andi Moehammad Ichsan CEO aplikasi berkata.
Visi aplikasi Octopus adalah untuk mendistribusikan sampah dari user sampai ke TPA untuk mereduksi sampah non-organik sejalan dengan target pemerintah untuk mengelol sampah non-organik 100% pada 2025, yang mana dalam upaya meraih target tersebyt dengan mengurangi sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%