Susi Pudjiastuti

Latar Belakang:

Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 dan memiliki hubungan dekat dengan laut sejak masa kecilnya, Susi membangun PT ASI Pudjiastuti, sebuah perusahaan ekspor perikanan. Dia kemudian diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2014-2019. Samudra yang berdaulat, perikanan berkelanjutan, dan masyarakat sejahtera adalah misi yang ingin dicapai oleh Susi Pudjiastuti.

Cerita laut:

Lautan telah menjadi bagian dari kehidupan Susi sejak masa kecilnya. Selama menjalankan bisnis perikanan, dia mengalami keadaan sulit mendapatkan ikan. Kemudian ketika ia menjadi Menteri, Susi mengetahui bahwa sering terjadi penangkapan Ikan secara ilegal, tidak Dilaporkan, dan tidak Diatur (IUUF) adalah penyebab utama masalah yang ia dan semua nelayan Indonesia temui. IUUF menyebabkan Indonesia rugi besar. Lautan terlalu banyak ditangkap, stok ikan habis karena sumber daya lautan kita tidak dapat beregenerasi, dan nelayan berusaha keras untuk mendapatkan ikan. Keinginan untuk mempertahankan lautan sangat besar karena Susi menjadikan penegakan sebagai prioritas agenda pemerintah. Susi percaya bahwa untuk melestarikan lautan kita untuk generasi mendatang, IUUF harus diberantas lebih awal daripada nanti. Penegakan ini telah menunjukkan transformasi signifikan karena stok ikan sudah mulai bertambah dan para nelayan sekarang merasa lebih mudah untuk menangkap ikan. Menurut Susi, apa yang telah dilakukan hingga sekarang harus dipertahankan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Oleh karena itu, dia berkomitmen untuk melanjutkan dan mendukung upaya pemberantasan praktik IUUF untuk melestarikan lautan kita.

Mencintai lautan juga berarti upaya mengurangi sampah plastik di lautan. Setiap kali Susi memiliki kesempatan untuk dayung  di laut, ia menemukan banyak plastik sekali pakai mengambang atau kadang-kadang terjebak di terumbu. Jika kebiasaan membuang sampah ke laut atau sungai berlanjut, kita akan memiliki lebih banyak plastik daripada ikan dalam waktu dekat.

Ocean Pride:

Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan, dan telah menjadi instrumen pemersatu negara, dari Sabang hingga Merauke. Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki sumber daya laut yang luar biasa. Sumber daya ini perlu dilestarikan agar generasi mendatang dapat menikmatinya. Susi percaya bahwa menjaga lautan adalah tugas besar untuk menjadikan lautan sebagai masa depan negara ini. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari semua elemen masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, untuk bertanggung jawab dan bijak dalam menangkap sumber daya laut, tidak hanya menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, tetapi juga melakukan melaporkan, dan mengatur kegiatan penangkapan ikan di mana saja di dunia.